Coelacanth telah ada sejak lama, dengan fosil tertua yang diketahui berusia lebih dari 410 juta tahun. Namun, karena sebagian besar fosil-fosil ini berupa fragmen, masih banyak yang tidak diketahui tentang seperti apa coelacanth paling awal.
Pada akhir periode Cretaceous, 66 juta tahun yang lalu, semua tanda keberadaan coelacanth secara misterius menghilang dari catatan fosil. Para ilmuwan sebelumnya berasumsi bahwa ikan ini adalah korban dari dampak asteroid besar yang juga menandai kematian dinosaurus.
Namun, pada tahun 1938, sebuah penemuan mengejutkan terjadi ketika para nelayan di Afrika Selatan menarik seekor ikan besar yang misterius dari kedalaman laut. Ikan tersebut sangat berbeda dari spesies lain yang pernah mereka lihat sebelumnya. Seorang karyawan museum setempat, Marjorie Courtenay-Latimer, dengan cepat menyadari keistimewaan ikan tersebut.
Baru-baru ini, tim peneliti dari Universitas Flinders menemukan spesies baru fosil ikan coelacanth di Gooniyandi Country di Australia Barat bagian utara. Situs tersebut dulunya merupakan terumbu karang tropis yang dihuni oleh lebih dari 50 spesies ikan.
Fosil coelacanth baru diberi nama "Ngamugawi wirngarri", yang berasal dari bahasa Gooniyandi dan berarti "ikan purba untuk menghormati Wirngarri", seorang tetua yang dihormati di komunitas tersebut.
Ngamugawi adalah coelacanth yang diawetkan dengan tiga dimensi dari Periode Devon (359 hingga 419 juta tahun lalu). Fosil ini memberikan pengetahuan tentang anatomi awal hewan tersebut.