Tampang

Percaya Bahwa Masa Depan Akan Menguntungkan Dapat Mengurangi Kemungkinan Menjadi Kenyataan

18 Agu 2017 09:37 wib. 1.495
0 0
Percaya Bahwa Masa Depan Akan Menguntungkan Dapat Mengurangi Kemungkinan Menjadi Kenyataan

Orang cenderung percaya bahwa orang lain akan sampai pada pandangan mereka dari waktu ke waktu, demikian temuan dari serangkaian penelitian yang diterbitkan di Psychological Science, sebuah jurnal Asosiasi Ilmu Psikologi. Temuan menunjukkan bahwa "kepercayaan akan masa depan yang menguntungkan" ini mencakup berbagai konteks dan budaya, yang menyoroti beberapa sebab dan konsekuensi polarisasi politik yang ada saat ini.

"Seringkali para partisan percaya bahwa mereka benar sehingga orang lain pada akhirnya akan melihat kejernihan kebenaran mereka," kata ilmuwan perilaku Todd Rogers dari Harvard Kennedy School, penulis utama penelitian ini. "Ironisnya, temuan kami menunjukkan bahwa kepercayaan terhadap masa depan yang menguntungkan ini dapat mengurangi kemungkinan orang akan bertindak untuk memastikan masa depan yang menguntungkan menjadi kenyataan."

Dalam enam studi yang terkait, Rogers dan rekannya Don A. Moore (UC Berkeley Haas School of Business) dan Michael I. Norton (Harvard Business School) mengeksplorasi seberapa besar kepercayaan yang dimiliki pada masa depan yang menguntungkan, mengapa kepercayaan muncul, dan apa konsekuensinya.

Dalam satu studi online, para peneliti meminta 254 peserta untuk melaporkan pandangan mereka mengenai sembilan topik: aborsi, pernikahan sesama jenis, perubahan iklim, ideologi, afiliasi partai, Presiden Trump, soda, National Basketball Association, dan preferensi telepon. Para peserta juga melaporkan bagaimana pendapat mereka tentang topik yang sama akan berubah antara sekarang dan masa depan. Untuk kesepuluh topik, keyakinan saat ini peserta dikaitkan dengan perkiraan mereka tentang bagaimana keyakinan masa depan orang lain akan berubah. Misalnya, 91% peserta yang mendukung akses aborsi lebih mudah memperkirakan bahwa lebih banyak orang akan mendukung akses aborsi lebih mudah di masa depan dibandingkan dengan hanya 47% dari mereka yang mendukung akses terhadap aborsi lebih sulit.

<123>

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

Kok Masih Benci pada Simbol Bintang Daud?
0 Suka, 0 Komentar, 25 Jul 2017

POLLING

Apakah Indonesia Menuju Indonesia Emas atau Cemas? Dengan program pendidikan rakyat seperti sekarang.