"Adalah kesalahpahaman umum bahwa manusia berevolusi secara tiba-tiba dan rapi dari satu nenek moyang yang sama, tetapi makin banyak yang kita pelajari, semakin kita menyadari bahwa perkawinan silang dengan berbagai hominin terjadi dan membantu membentuk manusia seperti kita saat ini," kata penulis studi Linda Ongaro dalam sebuah pernyataan, dikutip dari IFL Science, Jumat (11/11/2024).
Bukti dan Implikasi Penemuan Genetika
Berdasarkan bukti yang tersedia, Denisovan Altai asli mulai terpecah menjadi beberapa garis keturunan sekitar 409.000 hingga 222.000 tahun yang lalu.
Populasi tertua tampaknya telah kawin silang dengan nenek moyang kuno populasi Asia Timur saat ini, sementara DNA dari dua garis keturunan Denisovan yang terpisah dapat ditemukan dalam genom Papua.
Menariknya, karena Denisovan tiba di Eurasia ratusan ribu tahun sebelum manusia modern, mereka telah mengembangkan sejumlah adaptasi genetik yang memungkinkan mereka bertahan hidup di berbagai lingkungan yang keras, dari dataran tinggi hingga padang rumput yang dingin.
Karena kawin silang dengan mereka, Homo sapiens tampaknya telah mengambil sejumlah gen yang menguntungkan ini.