Selain itu, dalam banyak situasi sosial, kita sering kali bertemu banyak orang sekaligus. Dalam konteks ini, wajah-wajah baru akan berdesakan dalam memori kita, tetapi nama-nama sering kali dikeluarkan dari konteks yang lebih cepat. Contohnya, saat kita berada di acara sosial, kita mungkin merasa terburu-buru dan tidak memiliki waktu untuk memproses informasi secara mendalam. Ini bisa menjadi penyebab mengapa kita sering kali melupakan nama seseorang segera setelah diperkenalkan.
Ada juga faktor emosional yang turut memengaruhi kemampuan kita dalam mengingat nama. Pengenalan wajah sering kali dihubungkan dengan pengalaman emosional. Misalnya, saat kita melihat seseorang yang pernah kita kenal sebelumnya atau memiliki koneksi emosional, wajahnya dapat memicu ingatan yang kuat dan jelas. Sebaliknya, jika kita hanya tahu nama seseorang tanpa memiliki pengalaman emosional bersamanya, kita cenderung lebih cepat melupakan nama itu.
Beberapa ahli juga menyebutkan bahwa tekanan sosial dapat memperburuk kemampuan kita untuk mengingat nama. Dalam situasi dimana kita diharapkan untuk memperkenalkan diri atau mengingat nama orang lain, rasa cemas dapat menghalangi kemampuan kita untuk memproses informasi dengan baik. Ketika otak kita terfokus pada ketegangan situasi, memori nama menjadi lebih sulit untuk diakses.