Selain melepaskan endorfin, stretching juga dapat membantu meningkatkan sirkulasi darah ke otot-otot tubuh. Sirkulasi darah yang baik berkontribusi pada pengurangan ketegangan otot dan meningkatkan aliran oksigen ke seluruh tubuh, termasuk otak. Ketika otak mendapatkan lebih banyak oksigen, fungsi kognitifnya bisa meningkat, menghasilkan perasaan lebih tenang dan bahagia. Dengan demikian, melakukan stretching bisa menjadi solusi yang baik untuk menangani stres yang seringkali kita rasakan.
Selain itu, stretching juga memungkinkan kita untuk fokus pada pernapasan. Dalam banyak teknik stretching, pernapasan dalam dan lambat dianjurkan sebagai bagian dari rutinitas. Latihan pernapasan ini membantu menenangkan sistem saraf dan menurunkan tingkat kecemasan. Ketika kita fokus pada pernapasan dan gerakan tubuh, pikiran-pikiran yang mengganggu atau stres akan lebih mudah dilupakan. Oleh karena itu, aktivitas stretching bisa menjadi meditasi sederhana yang membantu kita melupakan beban pikiran sejenak.
Tak hanya itu, melakukan stretching secara rutin juga dapat meningkatkan kualitas tidur. Kualitas tidur yang baik memiliki pengaruh besar terhadap kesehatan mental dan emosional seseorang. Ketika tubuh kita mendapatkan istirahat yang cukup, kita akan lebih mampu mengatasi dan mengelola stres di siang harinya. Dengan rutin melakukan stretching, kita bisa memperbaiki postur tubuh yang baik dan mengurangi nyeri yang mungkin disebabkan oleh ketegangan otot, yang sering kali menjadi faktor tambahan penyebab stres.