Kapolsek Gadingrejo AKP Hasbulloh menjelaskan bahwa pihak kepolisian bersama tenaga medis dari puskesmas Wates tiba di TKP untuk melakukan olah TKP, identifikasi, dan pemeriksaan terhadap jasad korban. "Meskipun demikian, untuk mengetahui penyebab pasti kematian korban, jasadnya tetap dibawa ke RSUD Pringsewu untuk pemeriksaan lebih lanjut," ungkap AKP Hasbulloh pada Jumat, 26 Juli 2024 pagi.
Meskipun masih dalam proses penyelidikan, Kapolsek menduga bahwa kematian korban tidak terkait dengan tindak pidana, melainkan akibat sakit diabetes. Hal tersebut diperkuat dengan tidak adanya barang milik korban yang hilang, serta keterangan dari tenaga medis bahwa tidak ditemukan luka atau tanda bekas kekerasan pada tubuh korban."Menurut pihak medis, korban sebelumnya pernah berobat di puskesmas Wates karena sakit diabetes. Mereka juga menyebut bahwa Rifai sudah meninggal dunia sekitar 3-4 hari dan terdapat ciri khas akibat sakit diabetes," tambahnya.
Setelah proses visum, jasad korban diserahkan kepada pihak keluarga untuk pemakaman. "Keluarga korban menyatakan sudah menerima musibah ini dan tidak ingin dilakukan autopsi," ungkap Kapolsek Hasbulloh.
Kematian Rifai memberikan peringatan kepada masyarakat mengenai pentingnya pemantauan kondisi kesehatan, terutama bagi mereka yang memiliki riwayat penyakit serius. Sikap Harianto yang peka terhadap keanehan dalam kegiatan tetangganya juga menjadi contoh bagi masyarakat dalam hal kepedulian terhadap sesama. Menjaga komunikasi dan keterlibatan dengan tetangga dapat membantu mencegah kejadian yang tidak diinginkan seperti ini.