Program ini berlangsung selama sepuluh hari dan telah mendapatkan persetujuan dari orangtua siswa. Selama di barak, para peserta—yang terdiri dari 75 siswa laki-laki dan 25 siswa perempuan berusia 13 hingga 15 tahun—akan mendapatkan pembinaan fisik, mental, serta wawasan kebangsaan.
Supian menekankan bahwa kegiatan ini bukan hanya tentang kedisiplinan militer, tetapi juga menyelipkan pendidikan formal. “Anak-anak tetap akan belajar sebagaimana teman-temannya di sekolah. Hanya saja, di sini ada pendekatan kedisiplinan dan pembentukan karakter,” jelasnya.
Wali Kota juga menegaskan bahwa keseharian para peserta sudah diatur dengan jadwal terstruktur—mulai dari istirahat, makan, hingga olahraga pagi. Tujuannya, agar para siswa terbiasa dengan rutinitas positif yang membentuk ketangguhan serta kepercayaan diri.