Bupati Eka menyampaikan bahwa hingga saat ini, masih ada 10 korban yang belum ditemukan. Pencarian terus dilakukan dengan intensitas tinggi, melibatkan berbagai pihak untuk mengcover area yang luas.
Selama periode tanggap darurat, 32 korban banjir bandang dan banjir lahar dingin di Kabupaten Tanah Datar telah ditemukan dan dievakuasi. Meskipun angka ini menunjukkan usaha yang telah dilakukan, namun jumlah korban yang masih belum ditemukan tetap menjadi perhatian utama.
Terkait dengan upaya pencarian, dilakukan perluasan area pencarian hingga ke Kabupaten Sijunjung yang berbatasan dengan Kuantan Singingi, Riau. Hal ini dilakukan mengingat ketika beberapa jasad telah ditemukan di daerah tersebut, sehingga inisiatif untuk memperluas cakupan pencarian dianggap penting. Jarak tempuh yang cukup jauh antara Tanah Datar, Sijunjung, dan Kuantan Singingi, sekitar 100 kilometer, menambah tingkat kesulitan dalam proses pencarian.
Data terbaru juga menyebutkan bahwa empat jasad ditemukan di wilayah Kabupaten Sijunjung, yang menjadi alasan kuat untuk melibatkan daerah tersebut dalam proses pencarian korban banjir yang masih belum ditemukan.
Pada akhirnya, memperpanjang masa tanggap darurat banjir ini diharapkan dapat memberikan waktu yang lebih panjang dan kesempatan yang lebih besar bagi pihak terkait untuk menyelesaikan upaya pencarian korban yang belum ditemukan. Dengan adanya dukungan lebih dari satu wilayah, diharapkan koordinasi dan kerja sama antarpihak yang terlibat dalam proses pencarian ini dapat terus ditingkatkan.