Tampang.com | Pemerintah Indonesia mengklaim terus memperluas bantuan sosial dan subsidi demi membantu masyarakat rentan. Namun, di lapangan, fakta menunjukkan ketimpangan yang memprihatinkan. Subsidi bahan bakar, bantuan tunai, hingga program pangan justru kerap dinikmati kelompok yang tidak berhak.
Ketimpangan Distribusi: Kaya Dapat, Miskin Terlewat
Laporan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) menunjukkan bahwa 20 persen rumah tangga dengan pendapatan tertinggi justru menerima lebih banyak subsidi energi ketimbang 40 persen rumah tangga termiskin. Situasi ini mempertegas bahwa skema distribusi bantuan belum menyentuh akar persoalan.
“Saya sudah daftar bantuan sejak dua tahun lalu, tapi belum pernah dapat. Tetangga saya yang punya mobil justru dapat bantuan LPG,” ujar Siti Aminah, warga Tangerang yang bekerja sebagai buruh cuci.