Sekolah Tanpa Guru, Murid Kehilangan Masa Depan
Dampak paling serius tentu dirasakan para siswa. Di Papua, NTT, dan Kalimantan bagian dalam, banyak sekolah dasar hanya memiliki satu guru tetap. Murid belajar seadanya, dan ujian seringkali diabaikan karena tidak ada pengawasan.
“Kami hanya belajar kalau ibu guru datang. Kadang seminggu sekali,” kata Aris, siswa kelas 5 SD di Kabupaten Yahukimo.
Distribusi Guru Tidak Merata, Kebijakan Setengah Hati
Pemerintah memang punya program rekrutmen PPPK dan afirmasi guru 3T, tapi implementasinya masih minim hasil. Banyak lulusan pendidikan lebih memilih tinggal di kota besar dengan akses dan fasilitas yang lebih manusiawi.
“Masalah ini bukan soal kualifikasi, tapi distribusi. Negara belum sungguh-sungguh mengatasi ketimpangan,” ujar Mulyadi, pemerhati pendidikan dari Forum Indonesia Mengajar.