Lebih dari sekadar bangunan fisik, Rumah Betang juga mencerminkan kehidupan komunal masyarakat Dayak. Di dalamnya, semua anggota keluarga hidup secara bersama-sama dan bekerja untuk kepentingan bersama. Konsep kehidupan komunal ini tercermin dalam setiap aspek kehidupan sehari-hari masyarakat Dayak, mulai dari sistem pertanian, pembagian hasil panen, hingga pelaksanaan upacara adat. Rumah Betang bukan sekadar tempat tinggal, tetapi merupakan representasi dari kesatuan dan keharmonisan komunitas masyarakat Dayak.
Keberadaan Rumah Betang tidak hanya menjadi alas tempat tinggal masyarakat Dayak, tetapi juga merupakan lambang dari kekayaan budaya dan kearifan lokal yang patut dilestarikan. Ketika berkunjung ke Kalimantan, menyambangi Rumah Betang adalah pengalaman yang memperkaya pengetahuan tentang kehidupan masyarakat Dayak, serta memahami nilai-nilai kebersamaan dan kearifan lokal yang terkandung di dalamnya.
Dalam upaya pelestarian budaya masyarakat Dayak, Rumah Betang juga menjadi pusat kegiatan adat dan upacara-upacara tradisional. Di sana, para tetua adat masyarakat Dayak turut menjaga dan melestarikan warisan budaya nenek moyang mereka. Disamping itu, Rumah Betang juga menjadi destinasi wisata budaya yang menarik bagi wisatawan yang ingin memahami keberagaman budaya Indonesia, khususnya di Kalimantan.
Dengan segala keunikan dan keberagaman budayanya, Rumah Betang di Kalimantan menjadi bagian penting dari identitas budaya bangsa Indonesia. Warisan budaya ini tidak hanya menjadi saksi bisu dari perjalanan panjang masyarakat Dayak, tetapi juga menjadi inspirasi bagi generasi muda untuk menjaga dan melestarikan nilai-nilai kearifan lokal yang dimiliki bangsa Indonesia.