Tampang

Ritual Adat Belah Kayu Doli Akhiri Konflik Pilkada Puncak Jaya yang Tewaskan 14 Orang

13 Mei 2025 22:28 wib. 30
0 0
Prosesi ritual adat belah kayu doli yang dilakukan guna menyudahi konflik pilkada yang berlangsung selama enam bulan antara kedua paslon bupati dan wakil bupati di Puncak Jaya, Papua Tengah,
Sumber foto: Google

Tampang.com | Setelah enam bulan konflik terkait Pilkada, masyarakat Puncak Jaya, Papua Pegunungan, akhirnya menyaksikan sebuah prosesi perdamaian yang dilaksanakan melalui ritual adat belah kayu doli. Prosesi yang diadakan di Jalan Raya Depan Kantor Bupati Puncak Jaya pada Senin (12/5/2025) ini menandai berakhirnya ketegangan antara dua kubu pendukung pasangan calon (paslon) bupati dan wakil bupati.

Prosesi Perdamaian dengan Belah Kayu Doli

Ritual perdamaian dimulai dengan penancapan kayu doli oleh kedua kubu yang mendukung paslon nomor urut 1, Yuni Wonda-Mus Kogoya, dan nomor urut 2, Miren Kogoya-Mendi Wonorengga, di kedua sisi jalan raya. Setelah kayu doli ditancapkan, kedua kubu menghubungkan kayu tersebut menjadi satu. Kedua paslon duduk di bawah kayu doli yang sudah terhubung, melambangkan persatuan antara mereka.

Simbol Perdamaian dan Persatuan

Puncak dari ritual ini adalah pemanahan babi oleh kepala perang dari kedua kubu, yang dilakukan di bawah kayu doli yang telah terhubung. Setelah itu, kepala perang dari kedua belah pihak saling memasuki wilayah masing-masing melalui kayu doli yang terhubung, yang melambangkan kebebasan bagi kedua kubu untuk beraktivitas secara bebas di mana saja. Prosesi diakhiri dengan jabat tangan antara kedua paslon, kepala perang, dan tim mereka, yang menandakan bahwa perdamaian telah tercapai.

Tantangan dalam Mencapai Perdamaian

Meski demikian, proses perdamaian ini tidak berjalan mulus. Kubu nomor urut 2 mengajukan sejumlah tuntutan yang harus disepakati, termasuk penandatanganan oleh paslon nomor urut 1, Yuni Wonda. Proses ini sempat memanas, dan Pj Bupati Puncak Jaya, Yopi Murib, bersama Kapolda Papua Brigjen Pol Alfred Papare dan Danrem 173/PVB Brigjen TNI Frits WR Pelamonia harus turun tangan untuk melakukan mediasi. Bahkan, Gubernur Papua Tengah, Meki Nawipa, dan Wakil Gubernur Denias Geley turut terlibat untuk memastikan proses perdamaian bisa berlangsung dengan lancar.

<123>

#HOT

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

POLLING

Dampak PPN 12% ke Rakyat, Positif atau Negatif?