Penandatanganan Surat Tuntutan dan Komitmen untuk Damai
Setelah melalui perundingan yang cukup panjang, akhirnya kedua paslon menandatangani surat tuntutan yang disampaikan oleh kubu nomor urut 2. Prosesi ini disaksikan oleh Gubernur Meki Nawipa, Kapolda Alfred Papare, Pj Bupati Yopi Murib, serta kepala perang dari kedua kubu. Pasca-acara belah kayu doli, kedua paslon mengungkapkan komitmen untuk mendukung pemerintahan lima tahun ke depan dan meminta agar tuntutan dari kubu nomor urut 2 diperhatikan dengan baik.
Ucapan Maaf dan Harapan untuk Pembangunan Puncak Jaya
Calon bupati Puncak Jaya nomor urut 1, Yuni Wonda, meminta maaf atas dampak konflik yang telah menelan korban jiwa dan merusak kehidupan masyarakat. “Kami berempat ini sudah mengorbankan dan menghancurkan daerah ini,” ungkapnya, sambil meminta maaf kepada keluarga korban dan mereka yang terluka akibat konflik.
Perdamaian yang Mengakhiri Konflik Berdarah
Gubernur Meki Nawipa menyatakan bahwa dengan selesainya acara perdamaian, Puncak Jaya kini aman dan politik telah selesai. Ia menegaskan bahwa yang terpenting kini adalah mendorong masyarakat untuk kembali menjalani aktivitas normal seperti sebelumnya. “Mulai besok, anak-anak yang ikut perang harus kembali ke sekolah, gereja yang tutup bisa buka kembali, dan masyarakat kembali berkebun,” ujarnya.
Masyarakat Puncak Jaya Diminta Bersatu untuk Membangun Daerah
Sementara itu, Pj Bupati Puncak Jaya, Yopi Murib, mengungkapkan rasa syukur karena perdamaian telah tercapai melalui ritual belah kayu doli. “Meski sempat alot dari pagi hingga sore, akhirnya bisa berjalan dengan baik,” ujarnya. Ia menyampaikan bahwa mulai hari ini, masyarakat Puncak Jaya dapat kembali beraktivitas seperti biasa, baik itu dalam berkebun, bekerja, maupun kegiatan lainnya. Ia juga berharap seluruh aparatur sipil negara (ASN) dapat segera kembali menjalankan tugasnya.