Menteri Ketenagakerjaan, Yassierli, telah mengumumkan bahwa revitalisasi Badan Pelatihan Kerja (BLK) akan difokuskan pada perubahan mendasar dalam hal kurikulum dan metode pelatihan yang selaras dengan kebutuhan dunia industri serta mendukung program-program prioritas yang dicanangkan oleh pemerintah. Dalam hal ini, Yassierli menjelaskan bahwa transformation ini mencakup beberapa aspek penting.
Salah satu langkah revolusioner yang akan diterapkan adalah metode pembelajaran berbasis proyek, yang dikenal dengan istilah project-based learning. Metode ini diharapkan dapat memberikan pengalaman praktis yang mendalam kepada para peserta didik, sehingga mereka lebih siap menghadapi tantangan nyata di dunia kerja setelah menyelesaikan pelatihan. Selain itu, pelatihan bagi koperasi yang berfokus pada peningkatan kompetensi pengurus Koperasi Merah Putih juga menjadi perhatian khusus. Melalui BLK, kemampuan para pengurus akan ditingkatkan untuk memajukan pengelolaan dan pengembangan koperasi yang lebih baik.
Selain itu, program pelatihan kompetensi hijau atau green competencies juga akan menjadi salah satu poin penting dalam revitalisasi ini. Dalam era industri yang semakin memprioritaskan keberlanjutan, keterampilan yang berhubungan dengan keberlanjutan lingkungan menjadi sangat penting. Melalui pelatihan semacam ini, diharapkan lulusan BLK dapat mengintegrasikan prinsip-prinsip berkelanjutan dalam pekerjaan mereka.