Optimalisasi fungsi BLK, menurut Menaker, bukan hanya merupakan solusi untuk meningkatkan kualitas tenaga kerja, tetapi juga tantangan strategis yang harus dihadapi oleh sektor ketenagakerjaan di Indonesia. Yassierli menambahkan, Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) melakukan berbagai upaya untuk membangun kolaborasi dengan berbagai pihak, baik dari sektor publik maupun swasta, yang bertujuan untuk menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas tinggi.
Kolaborasi ini telah menghasilkan beberapa pencapaian konkret, di antaranya adalah penandatanganan nota kesepahaman (MoU) dengan 21 kementerian dan lembaga, 12 pemerintah daerah, serta 35 mitra pembangunan. Kerja sama ini bertujuan untuk menyiapkan talenta-talenta unggul yang siap terjun ke dalam program-program nasional serta berkontribusi dalam penciptaan lapangan kerja.
"Kami percaya bahwa dengan membangun sinergi di antara berbagai institusi, kita bisa menemukan solusi atas masalah ketenagakerjaan yang ada," ungkap Yassierli.
Selain sinergi, Kemnaker juga menerapkan empat pendekatan utama dalam strategi penciptaan lapangan kerja. Keempat pendekatan tersebut meliputi kolaborasi antar kementerian dan sektor, pemagangan, kewirausahaan, serta Gerakan Peningkatan Produktivitas Nasional. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya kerja sama lintas sektor dalam mengatasi permasalahan ketenagakerjaan yang kompleks.