Juru Bicara Kementerian Perindustrian (Kemenperin), Febri Hendri Antoni Arif, baru-baru ini menyampaikan rasa prihatin yang mendalam terhadap ratusan karyawan PT Maruwa Indonesia yang saat ini tengah menghadapi kondisi sulit akibat kebangkrutan perusahaan. Ia menekankan pentingnya untuk memahami bahwa Kemenperin sangat berempati terhadap para pekerja yang terdampak pemutusan hubungan kerja (PHK), terutama dalam situasi yang penuh tantangan seperti ini.
"Tolong dipahami bahwa kami berempati kepada para pekerja industri yang terkena PHK," ujarnya dalam sebuah konferensi pers di kantor Kemenperin di Jakarta pada Selasa, 27 Mei 2025. Meskipun situasi saat ini cukup mengkhawatirkan, Febri tetap menggenggam optimisme bahwa dunia industri Indonesia akan mampu kembali menyerap tenaga kerja yang hilang.
Febri menunjukkan harapan ini mendasari data yang diperoleh dari Sistem Informasi Industri Nasional (SIINas). Menurut laporan, terdapat banyak perusahaan yang sedang membangun fasilitas industri baru. "Kami ingin menekankan bahwa data ini bukan berarti kami tidak peduli dengan pekerja yang terkena PHK, tetapi justru untuk menunjukkan bahwa masih ada harapan dalam penyerapan tenaga kerja di sektor industri, terutama pada industri manufaktur," jelasnya.