Angin kencang dan kurangnya armada pemadam kebakaran yang memadai menjadikan proses pemadaman api di Pasar Comboran Malang menjadi sulit. Pasar yang memiliki akses titik api di lantai tiga dengan ketinggian lebih dari 7 meter membuat petugas pemadam kebakaran kesulitan untuk merespons secara efektif.
Kepala Operasional UPT Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Malang, Anang Yuwono, mengungkapkan bahwa kekurangan armada menjadi salah satu faktor utama yang membuat proses pemadaman api di Pasar Comboran sulit dilakukan. Pihaknya tidak memiliki unit mobil Damkar Bronto Skylift, yang mampu menjangkau titik api di ketinggian lebih dari 7 meter. Hal ini menyebabkan petugas kesulitan dalam menangani kebakaran yang terjadi di lantai dua dan tiga pasar.
"Titik api di lantai dua dan tiga berada pada ketinggian lebih dari 7 meter. Pasukan saya tidak bisa langsung naik ke atas, kami harus berhati-hati dalam upaya pemadaman yang dilakukan," kata Anang Yuwono ketika ditemui di lokasi kebakaran.