London Metal Exchange (LME) baru-baru ini menyetujui pencatatan merek nikel olahan pertama dari Indonesia, dengan kode "DX-zwdx". Keputusan ini memberikan dampak yang signifikan bagi industri global dan membawa catatan sejarah bagi Indonesia sebagai produsen nikel terkemuka di pasar internasional.
Merek baru ini, dengan tingkat kemurnian minimal 99,8%, berasal dari produksi PT CNGR Ding Xing New Energy. Perusahaan ini merupakan hasil dari kolaborasi antara CNGR Advanced Material Co., perusahaan asal China yang fokus pada bahan baterai, dan mitra lokal yang mampu memproduksi 50.000 ton logam lembaran penuh setiap tahunnya. Kehadiran merek "DX-zwdx" sebagai representasi dari produksi nikel Indonesia ke bursa logam dunia menandai pencapaian yang luar biasa.
LME atau Bursa Logam London merupakan platform perdagangan berjangka dan opsi terbesar serta tertua di dunia untuk logam industri seperti aluminium, tembaga, nikel, dan seng. Pencatatan merek dari Indonesia di LME tidak hanya memberikan eksposur global bagi produk-produk nikel olahan Indonesia, tetapi juga mengukuhkan posisi Indonesia sebagai pemain kunci dalam pasar metalurgi dunia.
Masuknya merek nikel "DX-zwdx" ke dalam daftar pengiriman yang valid dari LME menunjukkan bahwa produk tersebut telah memenuhi standar kualitas, bentuk, dan berat yang ditetapkan oleh bursa tersebut. Persyaratan ketat ini tidak hanya mencakup aspek teknis dan kualitas, tetapi juga memberikan jaminan terhadap keandalan pasokan dan kepatuhan terhadap standar internasional dalam perdagangan logam.