Sebelumnya, Indonesia sepakat untuk membayar sekitar 1,3 triliun won kepada Korea Selatan untuk menjadi mitra dalam proyek pengembangan jet tempur KF-21 Boramae. Namun, usulan pengurangan pembayaran menjadi 600 miliar won tentu menimbulkan kekhawatiran dan pertanyaan dari pihak Korea Selatan. Meskipun begitu, pemerintah Indonesia tidak ingin gegabah dalam pembayaran proyek yang dinilai memiliki dampak strategis dalam keamanan nasional.
Keputusan Indonesia untuk mengurangi pembayaran proyek KF-21 Boramae tentu tidak lepas dari pertimbangan ekonomi dan keuangan yang sedang dihadapi oleh Indonesia akibat pandemi Covid-19. Namun, hal ini juga menunjukkan bahwa pemerintah Indonesia masih memberikan prioritas yang tinggi terhadap proyek tersebut, meskipun dalam konteks pengurangan pembayaran.
Sejauh ini, pemerintah Korea Selatan belum memberikan tanggapan resmi terkait usulan pengurangan pembayaran ini. Namun, tentu saja hal ini menjadi sorotan dan perbincangan hangat di kalangan pejabat dan pengamat kedua negara. Bagaimanapun, kunci dari pertemuan ini adalah mencapai kesepakatan yang adil dan menguntungkan bagi kedua belah pihak.