Salah satu simbol utama dalam koleksi ini adalah bunga Wijaya Kusuma, bunga malam sakral dalam budaya Jawa yang hanya mekar sesaat, harum dalam sunyi, lalu gugur dengan penuh ketulusan. Bunga ini melambangkan wahyu keprabon atau restu ilahi untuk para pemimpin, serta kemenangan sejati yang tak haus pengakuan mekar tanpa pamer, gugur tanpa pamrih.
Ariy memilih material breathable seperti linen, washing jeans, dan tekstil ringan lainnya untuk menyimbolkan kelenturan dan kebebasan aliran energi. Potongan asimetris serta penggunaan bordir manual bermotif Wijaya Kusuma memberikan kesan elegan sekaligus membumi. Palet warna putih, dark navy, dan nude mewakili transisi alam dari cahaya, langit malam, hingga ketenangan bumi.
“Dengan koleksi ini, saya ingin setiap orang yang memakainya merasa tenang, percaya diri, dan terkoneksi dengan dirinya sendiri maupun lingkungannya. Ini bukan sekadar pakaian, tapi bentuk energi hidup yang bisa dirasakan,” ungkap Ariy Arka.