Tampang

BMKG Deteksi Bibit Siklon Tropis Baru 96S di Sekitar Laut Sawu, Memicu Terjadinya Cuaca Ekstrem

8 Apr 2024 11:38 wib. 629
0 0
Bibit Siklon Tropis
Sumber foto: Google

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Indonesia telah mendeteksi adanya bibit siklon tropis baru yang diberi kode 96S di sekitar perairan Laut Sawu. Hal ini menimbulkan kekhawatiran terhadap potensi terjadinya cuaca ekstrem di wilayah tersebut, terutama menjelang perayaan Lebaran 2024 nanti. Kondisi ini tentunya perlu diwaspadai oleh masyarakat dan pihak terkait, mengingat potensi dampak buruk yang dapat ditimbulkannya.

Bibit siklon 96S sendiri merupakan istilah dalam ilmu meteorologi untuk menyebutkan area dengan potensi perkembangan siklon tropis di Samudra Hindia. Siklon tropis ini dapat membawa dampak sangat signifikan terhadap cuaca di wilayah sekitarnya, seperti hujan lebat, angin kencang, gelombang tinggi, dan bahkan banjir bandang di daerah pesisir. Oleh karena itu, deteksi dini terhadap adanya bibit siklon tropis ini merupakan langkah yang sangat penting untuk mempersiapkan mitigasi bencana yang dapat diakibatkannya.

Menurut Kepala BMKG, Dr. Dwikorita Karnawati, deteksi bibit siklon 96S di sekitar Laut Sawu memang memerlukan perhatian serius. Hal ini dikarenakan wilayah sekitar Laut Sawu merupakan jalur rawan bencana alam, terutama terkait dengan cuaca ekstrem seperti siklon tropis, hujan lebat, dan angin kencang. Karenanya, BMKG terus melakukan pemantauan dan perkiraan perkembangan bibit siklon 96S agar dapat memberikan peringatan dini dan informasi yang akurat kepada masyarakat dan pihak terkait.

Dampak dari adanya bibit siklon 96S di sekitar Laut Sawu dapat sangat meresahkan, terutama dalam konteks persiapan perayaan Lebaran 2024. Cuaca ekstrem yang mungkin terjadi akibat perkembangan siklon tropis ini dapat mengganggu berbagai aktivitas masyarakat, termasuk persiapan mudik dan pulang kampung, kegiatan ibadah, dan juga pesta perayaan Lebaran itu sendiri. Kemungkinan adanya hujan lebat, angin kencang, dan gelombang tinggi dapat mempengaruhi pelayaran kapal laut dan keamanan penerbangan, serta berpotensi menimbulkan kerugian materiil maupun korban jiwa.

<12>

#HOT

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

gatot nurmantyo
0 Suka, 0 Komentar, 30 Sep 2017

POLLING

Apakah Aturan Pemilu Perlu Direvisi?