Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Indonesia telah mendeteksi adanya bibit siklon tropis baru yang diberi kode 96S di sekitar perairan Laut Sawu. Hal ini menimbulkan kekhawatiran terhadap potensi terjadinya cuaca ekstrem di wilayah tersebut, terutama menjelang perayaan Lebaran 2024 nanti. Kondisi ini tentunya perlu diwaspadai oleh masyarakat dan pihak terkait, mengingat potensi dampak buruk yang dapat ditimbulkannya.
Bibit siklon 96S sendiri merupakan istilah dalam ilmu meteorologi untuk menyebutkan area dengan potensi perkembangan siklon tropis di Samudra Hindia. Siklon tropis ini dapat membawa dampak sangat signifikan terhadap cuaca di wilayah sekitarnya, seperti hujan lebat, angin kencang, gelombang tinggi, dan bahkan banjir bandang di daerah pesisir. Oleh karena itu, deteksi dini terhadap adanya bibit siklon tropis ini merupakan langkah yang sangat penting untuk mempersiapkan mitigasi bencana yang dapat diakibatkannya.
Menurut Kepala BMKG, Dr. Dwikorita Karnawati, deteksi bibit siklon 96S di sekitar Laut Sawu memang memerlukan perhatian serius. Hal ini dikarenakan wilayah sekitar Laut Sawu merupakan jalur rawan bencana alam, terutama terkait dengan cuaca ekstrem seperti siklon tropis, hujan lebat, dan angin kencang. Karenanya, BMKG terus melakukan pemantauan dan perkiraan perkembangan bibit siklon 96S agar dapat memberikan peringatan dini dan informasi yang akurat kepada masyarakat dan pihak terkait.