Tauhid merupakan fondasi utama dalam agama Islam yang menegaskan keesaan Allah SWT. Di antara banyak ulama yang mendalami konsep tauhid, Ustadz Yazid bin Abdul Qadir Jawas adalah salah satu yang sangat terkenal di Indonesia. Dalam kajiannya, Ustadz Yazid menekankan pentingnya pemahaman tauhid yang benar sesuai dengan aqidah Ahlus Sunnah wal Jama'ah. Artikel ini akan mengulas secara mendalam konsep tauhid menurut Ustadz Yazid dan relevansinya dengan aqidah Ahlus Sunnah.
Pengertian Tauhid
Tauhid berasal dari kata "wahhada" yang berarti mengesakan. Secara terminologi, tauhid adalah keyakinan bahwa Allah SWT adalah satu-satunya Tuhan yang berhak disembah, tanpa sekutu. Ustadz Yazid menjelaskan bahwa tauhid terbagi menjadi tiga bagian utama: Tauhid Rububiyyah, Tauhid Uluhiyyah, dan Tauhid Asma' wa Sifat.
Tauhid Rububiyyah Tauhid Rububiyyah adalah keyakinan bahwa Allah SWT adalah satu-satunya Pencipta, Pemelihara, dan Pengatur alam semesta. Ustadz Yazid menegaskan bahwa semua makhluk dan kejadian di dunia ini terjadi atas izin dan kehendak Allah semata.
Tauhid Uluhiyyah Tauhid Uluhiyyah adalah keyakinan bahwa hanya Allah SWT yang berhak disembah dan diibadahi. Ustadz Yazid sering kali mengingatkan umat Islam untuk menjauhi segala bentuk syirik, baik syirik besar maupun kecil, karena hal ini merusak kemurnian tauhid.