Respons atas insiden pungli di Tol Halim tidak berlangsung lama. Dirlantas Polri memberikan tanggapan cepat dengan meminta maaf atas tindakan anggotanya yang terlibat dalam pungli tersebut. Permintaan maaf ini disampaikan sebagai bentuk tanggapan tegas terhadap praktik pungli yang tidak bisa ditoleransi. Langkah ini juga bertujuan untuk memulihkan kepercayaan masyarakat terhadap kepolisian sebagai penegak hukum yang adil dan profesional.
Dirlantas Polri juga menegaskan bahwa tindakan pungli adalah pelanggaran serius terhadap kode etik dan tugas sebagai aparat penegak hukum. Tindakan tegas akan diambil terhadap anggota yang terlibat dalam praktik pungli, sebagai upaya menegaskan komitmen Polri dalam memberantas korupsi dan penyalahgunaan wewenang.
Masyarakat sebagai pengguna jalan tol diharapkan tetap waspada terhadap praktik pungli yang mungkin dilakukan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab. Pada saat yang bersamaan, masyarakat juga diimbau untuk melaporkan setiap adanya tindakan pungli kepada pihak berwenang. Melalui kolaborasi antara kepolisian dan masyarakat, praktik pungli dapat diberantas secara lebih efektif.
Integritas dan profesionalisme merupakan modal utama bagi sebuah institusi penegak hukum. Insiden pungli di Tol Halim menjadi momentum bagi kepolisian untuk memperbaiki sistem internal, meningkatkan pengawasan terhadap anggotanya, serta memastikan bahwa penegakan hukum dilakukan dengan transparan dan adil. Hanya dengan demikian, keberadaan kepolisian sebagai penegak hukum akan tetap dihormati dan dipercaya oleh masyarakat.