Ketua Umum PPTIM, Muslim Armas, menjelaskan bahwa tujuan utama penyelenggaraan festival ini adalah untuk mempererat jalinan silaturahmi antarwarga Aceh di perantauan sekaligus memperluas apresiasi publik terhadap keindahan kuliner, seni, dan budaya tanah rencong. Menurutnya, lewat perayaan semacam ini masyarakat dapat semakin mencintai dan bangga terhadap warisan budaya Aceh, mulai dari makanan khas hingga tarian tradisional. Ia menekankan bahwa semakin luas masyarakat mengenal Aceh, semakin besar pula peluang tumbuhnya sektor pariwisata dan investasi di provinsi yang berada di ujung barat Indonesia itu.
Festival yang telah dibuka sejak Jumat, 22 Agustus 2025, ini baru akan melangsungkan seremoni resmi pada Minggu, 24 Agustus. Acara pembukaan dijadwalkan akan dihadiri oleh Menteri Kebudayaan Fadli Zon, Wali Nanggroe Aceh Teungku Malik Mahmud Al-Haytar, serta Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung. Kehadiran tokoh-tokoh penting tersebut menandai besarnya perhatian terhadap festival yang bukan hanya menjadi ajang perayaan budaya Aceh, melainkan juga kontribusi nyata dalam menjaga keanekaragaman budaya bangsa.