Pertamina telah membentuk kemitraan strategis dengan Korea National Oil Corporation (KNOC) dan ExxonMobil untuk mengembangkan teknologi Carbon Capture and Storage (CCS) lintas batas antara Indonesia dan Korea Selatan. Kolaborasi ini diresmikan dengan penandatanganan Framework Agreement pada acara The 48th Indonesia Petroleum Association (IPA) Convention & Exhibition yang berlangsung pada Rabu, 15 Mei.
Kerja sama ini melibatkan pelaksanaan kerangka kolaboratif untuk memperluas kerja sama dalam rantai nilai CCS lintas batas. Ketiga pihak akan bersama-sama memetakan potensi kolaborasi, transfer teknologi, transportasi, dan lokasi penyimpanan CO2. Tujuan utama inisiatif ini adalah untuk mempercepat penerapan teknologi CCS di Indonesia, mengingat besarnya potensi penyimpanan karbon di kawasan Asia Tenggara.
Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati, menegaskan bahwa kemitraan dengan KNOC dan ExxonMobil menunjukkan keseriusan Pertamina dalam mempercepat transisi energi dan program pengurangan karbon di Indonesia. "Kerja sama ini bertujuan mengembangkan penyimpanan karbon di Indonesia, mengingat wilayah ini memiliki potensi penyimpanan karbon yang besar di Asia Tenggara," ujar Nicke. Dia juga menyatakan bahwa kolaborasi ini mencerminkan komitmen Pertamina untuk bekerja sama dengan mitra internasional guna mencapai target pengurangan emisi karbon dengan lebih efektif dan cepat.