Namun, hingga hasil akhir diumumkan, tak ada satu pun pelanggaran besar yang ditindak secara transparan. Pemerintah pun langsung mengklaim kemenangan, memantik gelombang protes di ibu kota dan daerah-daerah lainnya.
Dunia Internasional Bersikap Hati-hati
Beberapa negara sahabat memberi ucapan selamat secara diplomatis, namun mayoritas memilih berhati-hati, mengingat laporan kekerasan dan pelanggaran yang begitu mencolok. Organisasi internasional yang mengirim pemantau juga mencatat adanya penyimpangan serius dalam proses pemilu.
“Jika rakyat tidak percaya hasil pemilu, maka stabilitas negara terancam dalam jangka panjang,” tegas seorang pakar politik global. Ia menambahkan bahwa legitimasi yang lahir dari kecurangan hanya akan menciptakan pemerintahan yang rapuh.
Gelombang Protes Tak Terbendung
Ribuan orang turun ke jalan dalam aksi damai menuntut pemilu ulang. Namun unjuk rasa ini dibalas dengan tindakan represif: gas air mata, penangkapan massal, bahkan beberapa korban luka akibat peluru karet. Kondisi ini semakin memperburuk citra pemerintah baru yang belum genap seminggu diumumkan.