Hingga saat ini, pihak terkait belum memberikan pernyataan resmi terkait kejadian ini. Belum ada juga konfirmasi dari pihak berwenang terkait tindakan yang dianggap kontroversial tersebut. Namun, kasus ini telah mencuri perhatian publik dan menjadi peringatan akan pentingnya pemahaman dan penanganan yang tepat terhadap gangguan kejiwaan seperti hoarding disorder.
Hoarding disorder bukanlah hal yang dapat dianggap enteng. Gangguan ini dapat berdampak serius pada kesehatan dan kesejahteraan mental penderitanya. Oleh karena itu, penanganan terhadap hoarding disorder tidak cukup dilakukan dengan cara-cara yang kasar atau merendahkan martabat penderitanya. Sebaliknya, mereka memerlukan dukungan, pemahaman, dan penanganan yang tepat untuk bisa pulih dari kondisi tersebut.
Selain itu, video viral ini juga menjadi pembelajaran bagi masyarakat untuk lebih peduli terhadap kondisi kejiwaan orang lain. Alih-alih mempermalukan atau menghakimi, sebaiknya kita lebih memahami dan memberikan dukungan kepada mereka yang mengalami gangguan kejiwaan. Keterbukaan, empati, dan sikap bijak dalam memberikan bantuan kepada penderita hoarding disorder sangatlah penting untuk menjaga kesehatan mental mereka.
Kejadian ini juga seharusnya menjadi momentum bagi pemerintah dan lembaga terkait untuk meningkatkan sosialisasi dan pendidikan tentang gangguan kejiwaan, termasuk hoarding disorder. Dengan pemahaman yang lebih baik tentang kondisi ini, diharapkan masyarakat dapat lebih bijak dalam merespons kasus-kasus sejenis di masa mendatang.