Pelatihan yang juga didukung oleh Bank Indonesia Sumatera Utara dan Pemerintah Kabupaten Langkat ini mencakup literasi keuangan, inovasi produk, hingga penerapan prinsip pariwisata berkelanjutan yang menekankan kelestarian alam, pemberdayaan masyarakat, serta pelestarian budaya lokal. Peserta juga dibekali pola pikir kewirausahaan berkelanjutan, pemetaan usaha, strategi pemasaran, hingga manajemen produksi. Selain itu, mereka dilatih memanfaatkan teknologi keuangan digital melalui aplikasi SIAPIK.
Program pelatihan ini tidak berhenti di kelas. Peserta akan mendapatkan pendampingan usaha selama satu bulan setelah kegiatan selesai, untuk memastikan prinsip pariwisata hijau benar-benar diterapkan dalam bisnis mereka. “Kami ingin UMKM desa wisata siap menjadi garda depan pariwisata ramah lingkungan,” ujar Ika.