Keputusan Meutya Hafid untuk menunjuk Telkom karena telah membuat resah publik, telah menjadi perbincangan hangat dalam beberapa waktu terakhir. Keputusan ini menciptakan kehebohan di kalangan masyarakat dan mendapat respons yang beragam.
Pimpinan rapat Komisi I, Meutya Hafid secara blak-blakan sampaikan pernyataan Direktur Network & IT Solution PT Telkom Indonesia, Herlan Wijanarko membuat resah masyarakat."Bapak yang kemarin buat konferensi pers ya, yang kalimatnya membuat resah banyak orang, yang menyatakan, bahwa (data di PDN kena Ransomware) tidak dapat diapa-apain, yang seakan pemerintah menyerah," kata Meutya, di rapat DPR, Kamis (27/6/2024). Telkom sempat menyatakan bahwa data yang terkena serangan Ransomware tak dapat di-recovery atau dipulihkan kembali.
Meutya Hafid, seorang tokoh publik yang dikenal karena keberaniannya dalam menyuarakan permasalahan yang ada di lingkungan sekitarnya, telah memberikan pernyataan yang mengejutkan. Ia menuduh Telkom telah membuat resah publik dengan kebijakan-kebijakan yang diambil oleh perusahaan tersebut. Keputusan Meutya Hafid untuk menyeret nama Telkom ke permukaan dengan tuduhan yang cukup berat, tentu saja mengundang perhatian banyak pihak.
Telkom, sebagai salah satu perusahaan telekomunikasi terkemuka di Indonesia, tentu saja memiliki peran yang sangat vital dalam kehidupan masyarakat. Keputusan Meutya Hafid untuk menyoroti perusahaan sebesar Telkom bisa jadi memiliki dampak yang cukup besar, baik bagi citra perusahaan maupun bagi masyarakat yang menggunakan layanan mereka.
Perlu untuk diakui bahwa tindakan Meutya Hafid ini tentu tidak serta merta tanpa alasan. Sebagai seorang tokoh publik yang memiliki pengaruh yang cukup besar, tentu saja ia tidak akan sembarangan dalam mengeluarkan pernyataan. Resah yang telah ditimbulkan oleh keputusan Telkom bisa jadi telah membuat banyak pihak merasa terganggu.