Mitratel mencatat pendapatan Rp 2,26 triliun, tumbuh 1,4 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Pertumbuhan ini ditopang oleh dua lini bisnis utama: penyewaan menara telekomunikasi dan layanan konektivitas berbasis fiber optik.
Kedua segmen ini menyumbang pendapatan berulang (recurring income) yang bersifat jangka panjang dan relatif stabil, sekaligus menjadi penopang utama kinerja keuangan perusahaan.
Jumlah Menara dan Tenant Naik, Ekspansi Tetap Berlanjut
Hingga akhir Maret 2025, Mitratel mencatatkan penambahan 189 menara, sehingga total menara yang dimiliki mencapai 39.593 unit, tumbuh 3,8 persen secara tahunan.
Jumlah tenant juga mengalami peningkatan 4,2 persen menjadi 60.259 tenant, dengan rasio tenancy yang stabil di angka 1,52x. Hal ini memperkuat posisi Mitratel dalam memenuhi kebutuhan operator seluler (MNO) untuk memperluas jangkauan layanan di seluruh wilayah Indonesia.
Fiber Optik Melonjak 47 Persen, Jadi Andalan Masa Depan
Bisnis fiber optik Mitratel menunjukkan pertumbuhan signifikan. Panjang kabel fiber yang telah terpasang mencapai 53.544 kilometer, naik 47,7 persen dibandingkan tahun lalu. Pertumbuhan ini sebagian besar didorong oleh ekspansi organik dan akuisisi aset fiber dari pihak ketiga.