Selain dampak lingkungan, industri pakaian juga memiliki dampak sosial yang cukup besar. Banyak produk fast fashion diproduksi di negara-negara berkembang, di mana standar kerja dan upah seringkali rendah. Kondisi kerja yang buruk, termasuk jam kerja yang panjang, lingkungan kerja yang tidak aman, dan upah yang tidak mencukupi, sering diabaikan demi memenuhi target produksi yang tinggi. Hal ini menyebabkan eksploitasi buruh, terutama perempuan dan anak-anak, yang terlibat dalam rantai pasok produksi pakaian.
Selain itu, industri pakaian juga seringkali menggunakan bahan-bahan non-ramah lingkungan seperti polyester, yang sulit terurai dan berdampak buruk terhadap lingkungan. Penggunaan bahan-bahan kimia berbahaya dalam proses produksi juga menjadi isu serius yang perlu diperhatikan dalam industri pakaian.
Dalam menghadapi sisi gelap dari industri fast fashion, konsumen memiliki peran yang sangat penting. Dengan meningkatkan kesadaran akan dampak lingkungan dan sosial dari pakaian yang mereka beli, konsumen dapat membuat pilihan yang lebih berkelanjutan. Memilih untuk membeli pakaian dari merek yang peduli terhadap lingkungan dan memiliki praktik produksi yang bertanggung jawab adalah langkah awal yang penting.