Dalam upaya menuntut keadilan, para mahasiswa UB terus menggelar aksi protes dan melakukan dialog dengan pihak rektorat untuk mencari solusi terbaik dalam menangani masalah ini. Mereka menegaskan bahwa mereka siap untuk berjuang dengan cara-cara yang damai namun tegas, dan mereka berharap agar pihak universitas bisa mendengarkan aspirasi mereka.
Namun, di tengah situasi ini, terdapat pula suara-suara yang mendukung kebijakan kenaikan UKT, dengan alasan bahwa hal tersebut diperlukan untuk menjaga kualitas pendidikan di UB. Mereka berpendapat bahwa dengan adanya kenaikan UKT, universitas bisa lebih leluasa untuk meningkatkan fasilitas serta kualitas pengajaran, yang pada akhirnya akan memberikan manfaat jangka panjang bagi seluruh stakeholder di lingkungan UB.
Situasi ini tentu menjadi tantangan serius bagi pihak universitas dalam mengelola tuntutan dari mahasiswa dan segenap pihak yang terkait. Di satu sisi, keberlangsungan pendidikan dan kualitas pengajaran harus tetap dijaga, namun di sisi lain, keadilan bagi seluruh mahasiswa juga merupakan hal yang sangat penting. Bagaimanapun juga, penyelesaian terbaik dari konflik ini harus diupayakan dengan mempertimbangkan kedua sisi tersebut.
Demikianlah rentetan demonstrasi mahasiswa UB dalam menanggapi rencana kenaikan UKT. Suasana ini membuktikan betapa pentingnya partisipasi aktif dari mahasiswa dalam proses pengambilan keputusan yang berkaitan dengan masa depan mereka. Semoga semua pihak dapat menemukan solusi terbaik untuk kepentingan bersama, serta membina dialog yang lebih terbuka dan transparan dalam membangun lingkungan pendidikan yang lebih baik di Universitas Brawijaya.