Lonjakan Volume Sampah Menjadi 1.000 Ton/Hari di Bandarlampung Selama Ramadhan Bandarlampung - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bandarlampung melaporkan bahwa volume sampah di kota ini mengalami peningkatan yang cukup signifikan selama bulan suci Ramadhan. Pada tahun 2025, volume sampah yang biasanya tercatat dalam kisaran 800 ton per hari, melonjak menjadi 1.000 ton per hari, atau meningkat sekitar 200 ton. Pelaksana Harian (Plh) Kepala DLH Kota Bandarlampung, Veni Devialesti, mengatakan bahwa kenaikan volume sampah ini memang sudah diperkirakan sejak awal bulan suci, karena adanya peningkatan konsumsi masyarakat yang cenderung meningkat, terutama dalam hal makanan dan minuman. "Selama bulan Ramadan, banyak orang yang berbelanja makanan untuk berbuka puasa, sehingga sampah yang dihasilkan juga ikut meningkat," ujarnya di Bandarlampung pada hari Kamis.Veni menambahkan bahwa fenomena ini diperkirakan akan terus berlanjut hingga menjelang perayaan Idul Fitri nanti, di mana permintaan akan makanan kemasan biasanya mencapai puncaknya. Dalam rangka menjaga lingkungan dan memperhatikan masalah limbah, Veni mengimbau masyarakat untuk beralih menggunakan kemasan yang lebih ramah lingkungan dan tidak menambah beban persampahan yang ada.Untuk mengatasi lonjakan jumlah sampah ini, DLH telah mengambil langkah-langkah yang cukup signifikan, salah satunya dengan menambah armada pengangkutan sampah. Pada tahun ini, mereka menambahkan dua buldoser, satu ekskavator, serta lima mobil pengangkut dan beberapa kontainer sampah untuk memperlancar proses pengangkutan.Veni menjelaskan, buldoser yang baru ditambahkan ini akan digunakan untuk membantu sistem pengolahan sampah di Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Bakung, serta untuk menangani sampah-sampah yang sudah menumpuk. "Dengan langkah-langkah ini, kami berharap pengelolaan sampah selama bulan Ramadan dapat berlangsung lebih efektif. Kami ingin memastikan kebersihan kota terjaga, meski dengan adanya lonjakan volume sampah," tuturnya.Peningkatan volume sampah tidak hanya menjadi tantangan bagi pemerintah kota, tetapi juga mengajak masyarakat untuk lebih peduli terhadap lingkungan. Dengan adanya imbauan untuk menggunakan kemasan ramah lingkungan, diharapkan masyarakat bisa saling bergerak menuju pola hidup yang lebih berkelanjutan. Selain itu, partisipasi aktif dari warga dalam menjaga kebersihan sangat penting untuk menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat.