2. Pertamina
Kasus korupsi di PT Pertamina turut mengundang perhatian yang besar. Penyelidikan oleh Kejaksaan Agung mengidentifikasi adanya kolusi antara pejabat di Pertamina dan broker yang merugikan negara hingga Rp 193,7 triliun. Modus operandi dalam kasus ini meliputi pengelolaan yang tidak transparan dalam ekspor dan impor minyak mentah, serta penyaluran subsidi BBM. Tersangka di pihak Pertamina meliputi beberapa pejabat tinggi, antara lain Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga Riva Siahaan dan beberapa direktur lainnya, serta beberapa individu dari pihak swasta.
Skandal ini terjadi dalam periode 2018 hingga 2023 dan melibatkan tindakan manipulasi produksi kilang untuk membuka jalan bagi impor dan mark-up harga, yang semuanya mengakibatkan beban APBN yang lebih berat.
3. Dana Pensiun PT Asabri
Kasus korupsi di PT Dana Pensiun Asuransi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (Asabri) mencatat kerugian yang tak kalah besar, yakni sebesar Rp 22,78 triliun. Mengacu pada hasil penyelidikan yang dilakukan oleh BPK, kerugian tersebut diakibatkan oleh pengelolaan keuangan yang buruk sepanjang periode 2012 hingga 2019. Delapan tersangka ditetapkan dalam skandal ini, termasuk nama-nama terkenal seperti Benny Tjokrosaputro dan Heru Hidayat, yang sebelumnya juga terlibat dalam kasus korupsi Jiwasraya.
4. PT Asuransi Jiwasraya
Kasus Jiwasraya pun tidak kalah menyoroti perhatian publik. Sebanyak enam terdakwa terlibat dalam kasus dugaan korupsi yang berkaitan dengan pengelolaan dana investasi, yang diperkirakan merugikan negara hingga Rp 16,8 triliun. Penemuan ini berdasarkan laporan investigatif BPK yang diterbitkan pada Maret 2020. Jiwasraya, sebagai salah satu perusahaan asuransi tertua di Indonesia, mengalami tekanan likuiditas yang kritis hingga mendapati ekuitasnya tercatat minus Rp 27,24 triliun pada November 2019.