Tampang

Lawson Menutup Ratusan Gerai di Indonesia

22 Mei 2025 10:05 wib. 23
0 0
Lawson Menutup Ratusan Gerai di Indonesia

Dari sisi kontribusi, Lawson hanya mampu menyumbang sekitar 6,8 persen dari total pendapatan MIDI, yang jauh tertinggal dari Alfamidi yang berkontribusi lebih dari 88 persen. Dalam situasi tekanan ekonomi yang semakin berat, perubahan perilaku konsumen, serta persaingan yang sangat ketat, keberadaan Lawson menjadi beban berat yang sulit untuk ditanggung lagi.

Kondisi ini menyebabkan MIDI mengambil langkah besar: menarik diri sebagai pengelola Lawson di Indonesia.

Pada tanggal 14 Mei 2025, melalui pengumuman terbuka di Bursa Efek Indonesia, MIDI menyatakan bahwa mereka telah mengalihkan 1,48 miliar saham PT Lancar Wiguna Sejahtera, yang merupakan anak usaha yang mengelola Lawson, kepada PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT), sebagai induk dari Alfamart. Nilai transaksi tersebut mencapai Rp200,45 miliar, atau setara dengan Rp135 per saham.

Bagi sebagian pengamat, langkah ini bukan hanya sekadar langkah untuk efisiensi operasional. Ini tampak sebagai bentuk rasionalisasi portofolio, pengalihan fokus, dan ikhtiar untuk menyelamatkan bisnis yang mungkin sudah terlalu berisiko.

Sementara itu, bagi para pelanggan setia Lawson, penutupan ini menjadi kehilangan yang berarti. Keberadaan gerai Lawson yang menyediakan oden hangat, kopi kemasan eksklusif, atau nuansa khas Jepang di dalam toko kelontong telah menjadi bagian dari rutinitas mereka.

 Lawson gagal di Indonesia sementara di negara asalnya sangat berhasil?

Ada beberapa faktor kunci yang patut dicermati:

1. Pasar yang Terlalu Padat: Persaingan di pasar minimarket Indonesia sangat intens, dengan dua pemain lokal dominan, Indomaret dan Alfamart, yang membuat ruang untuk pemain baru semakin sempit, meskipun itu merupakan merek asal Jepang.

#HOT

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

POLLING

Dampak PPN 12% ke Rakyat, Positif atau Negatif?