Aurora atau polar lights menjadi topik yang sangat ramai dibicarakan di media sosial selama beberapa waktu terakhir. Hal ini dikarenakan munculnya fenomena ini dengan pola yang tidak biasa. Area kemunculannya yang lebih luas juga membuat orang yang tinggal agak jauh dari kutub dapat menikmati keindahannya.
Aurora borealis, atau yang dikenal sebagai cahaya utara, terlihat di belahan Bumi bagian utara, seperti di New York, Amerika Serikat, dan Inggris. Sementara itu, aurora australis, atau yang dikenal sebagai cahaya selatan, dapat disaksikan di belahan Bumi bagian selatan, seperti wilayah yang berdekatan dengan Antartika dan kini lebih banyak di wilayah Australia.
Fenomena aurora ini muncul sebagai akibat dari tabrakan partikel bermuatan dengan gas di atmosfer Bumi di sekitar kutub magnet. Hal ini menyebabkan cahaya yang begitu memukau di langit malam.
Perbedaan utama antara aurora borealis dan aurora australis tidak hanya terletak pada lokasi kemunculannya, tetapi juga pada dinamika cahaya yang dihasilkan. Aurora borealis terkenal dengan warna-warna cerah seperti hijau, merah, dan ungu, sementara aurora australis cenderung lebih didominasi oleh warna biru dan ungu.
Para ilmuwan telah lama mengamati kedua fenomena ini dan terus mempelajari perbedaan-perbedaan yang mungkin terjadi di kutub Bumi yang berseberangan itu. Berkat kemajuan teknologi dan observasi yang lebih canggih, kita dapat mengetahui lebih banyak tentang keduanya. Dengan demikian, kita dapat menikmati keindahan langit malam dengan lebih memahami fenomena luar biasa ini.
