Sementara itu, Pulung, salah seorang warga Badui Luar, mengungkapkan rasa syukur dan kebahagiaannya bisa ikut serta dalam peringatan kemerdekaan tahun ini. Ia datang sejak pagi bersama warga lain demi mengikuti upacara, karena momen tersebut memiliki arti yang sangat mendalam baginya. “Kami bersyukur hingga hari ini negara tetap aman dan damai, dan itulah alasan kami hadir, sebagai wujud kecintaan kepada Indonesia,” ungkapnya.
Perayaan HUT ke-80 RI di tengah masyarakat Badui membuktikan bahwa semangat kemerdekaan bukan hanya milik warga di perkotaan dengan perayaan besar dan meriah, tetapi juga hidup dan terasa kuat di pedalaman dengan suasana sederhana. Justru dari kesederhanaan itulah muncul makna yang lebih dalam, bahwa kemerdekaan bukan semata-mata seremoni, melainkan warisan yang harus selalu dirawat dengan rasa syukur, cinta, dan persatuan. Bagi masyarakat Badui, cara mereka merayakan kemerdekaan adalah cermin dari komitmen menjaga Indonesia agar tetap utuh, damai, dan terus melangkah maju ke masa depan.