Tampang

Kenapa Petani Tidak Kaya di Indonesia?

17 Jul 2025 10:22 wib. 21
0 0
Petani
Sumber foto: Canva

Indonesia, negara agraris yang subur, seharusnya menjadi surga bagi para petani. Dengan tanah yang melimpah dan iklim tropis yang mendukung, sektor pertanian memegang peran vital dalam perekonomian nasional dan ketahanan pangan. Namun, di balik narasi kemakmuran alam, realitas hidup mayoritas petani di Indonesia justru berbanding terbalik. Mereka masih bergulat dengan kemiskinan dan keterbatasan, jauh dari citra sejahtera. Mengapa fenomena ini terjadi, padahal kontribusi mereka begitu besar?

Fragmentasi Lahan dan Skala Usaha Kecil

Salah satu alasan mendasar mengapa petani di Indonesia sulit kaya adalah fragmentasi lahan yang ekstrem dan skala usaha yang kecil. Banyak petani hanya memiliki lahan garapan yang sempit, bahkan kurang dari setengah hektare. Lahan warisan yang terus dibagi-bagi antar keturunan memperparah kondisi ini. Dengan skala usaha yang sangat kecil, petani sulit mencapai skala ekonomi yang efisien. Produksi menjadi terbatas, dan biaya operasional per unit produksi cenderung tinggi.

Petani dengan lahan sempit juga sulit menerapkan teknologi modern atau mekanisasi yang bisa meningkatkan produktivitas secara signifikan. Mereka lebih banyak mengandalkan cara tradisional dan tenaga manusia, yang memakan waktu dan kurang efisien. Akibatnya, pendapatan yang dihasilkan hanya cukup untuk menyambung hidup sehari-hari, tidak cukup untuk menabung, berinvestasi, apalagi mengembangkan usaha agar lebih besar dan modern. Ini menciptakan lingkaran setan kemiskinan yang sulit diputus.

Fluktuasi Harga dan Tantangan Pasar

Petani di Indonesia sangat rentan terhadap fluktuasi harga komoditas pertanian yang tidak menentu. Saat panen raya, pasokan melimpah, harga anjlok drastis. Di sisi lain, biaya produksi seperti pupuk, benih, dan upah tenaga kerja cenderung stabil atau bahkan terus meningkat. Ketidakseimbangan ini sering membuat petani merugi, bahkan jika hasil panen melimpah.

<123>

#HOT

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

POLLING

Dampak PPN 12% ke Rakyat, Positif atau Negatif?