Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, mengungkapkan bahwa solusi untuk mengatasi kemacetan di Ibu Kota tidak bisa didapatkan hanya melalui layanan Transjakarta. Sebagai langkah proaktif, Pemprov DKI berencana untuk memperluas layanan transportasi publik Transjabodetabek dengan pembukaan sepuluh rute baru. Langkah ini diambil untuk meningkatkan konektivitas antar wilayah, terutama dengan daerah-daerah yang bersebelahan dengan Jakarta seperti Jawa Barat dan Banten.
Dalam sebuah forum yang diadakan di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat pada Selasa, 17 Juni 2025, Pramono menyatakan, “Untuk Transjabodetabek ini, wilayah yang bersinggungan langsung dengan Jakarta adalah Jawa Barat dan Banten. Maka kami akan membuka kurang lebih 10 rute baru.” Ini menjadi kabar baik bagi warga yang tinggal di sentra-sentra pinggiran Ibu Kota, yang selama ini sulit mendapatkan akses transportasi yang nyaman dan terjangkau.
Dalam upaya mendorong masyarakat beralih dari kendaraan pribadi ke transportasi publik, Pemprov DKI juga akan memberikan subsidi biaya Transjabodetabek bagi 15 kategori masyarakat, termasuk mereka yang tinggal di luar Jakarta seperti Bekasi, Depok, Cianjur, Tangerang, dan Tangerang Selatan. “Bagaimana caranya untuk memberikan subsidi? Maka kami pasti parkir akan saya naikkan,” imbuhnya.