Apa Sebenarnya yang Dibahas?
Pertemuan ini memancing spekulasi, terutama setelah Jokowi sempat menegaskan bahwa dirinya tidak akan "cawe-cawe" (ikut campur) dalam urusan pemerintahan mendatang. Hal ini disoroti oleh Efriza, seorang pengamat politik dari Citra Institute. Menurutnya, pertemuan tersebut menunjukkan bahwa hubungan Jokowi dan Prabowo tetap baik meskipun tengah terjadi transisi kepemimpinan.
"Ada pesan yang ingin disampaikan kepada publik, bahwa meskipun ada spekulasi tentang keretakan hubungan mereka, kedua tokoh ini tetap menjalin komunikasi dengan baik dan dewasa dalam berpolitik," ujar Efriza saat dimintai pendapat.
Isu keretakan ini sempat muncul karena kabar bahwa Jokowi tidak mendukung partisipasi PDIP dalam koalisi pemerintahan Prabowo. Namun, pertemuan-pertemuan ini juga dianggap sebagai usaha Jokowi untuk menepis isu bahwa ia tidak akan hadir pada pelantikan Prabowo dan Gibran di DPR.
Diskusi Tentang Kebangsaan
Lebih lanjut, Efriza juga menambahkan bahwa pertemuan Jokowi dan Prabowo bisa jadi tidak hanya membahas transisi kepemimpinan, tetapi juga menyangkut situasi kebangsaan dan tantangan global yang dihadapi oleh Indonesia ke depan. "Mereka mungkin berdiskusi soal apa yang sudah dilakukan Jokowi selama dua periode, dan bagaimana Prabowo akan melanjutkannya di masa mendatang," tuturnya.