Kasus pemecatan sepihak terhadap pekerja Indonesia di Inggris yang membayar puluhan juta rupiah untuk bekerja sebagai pekerja musiman memunculkan dampak sosial dan finansial yang signifikan. Para pekerja tersebut merasa tertekan karena harus menjual harta benda mereka, termasuk tanah keluarga dan sepeda motor, untuk menutupi biaya perjalanan ke Inggris. Mereka dipecat hanya beberapa pekan setelah mulai bekerja karena dianggap tidak mampu memenuhi target petik buah yang ditetapkan.
Menurut laporan dari the Guardian, para pekerja tersebut dipekerjakan oleh Haygrove, sebuah perkebunan buah di Inggris, dan mereka dibayar antara £2.555 hingga £3.874 setelah beberapa pekan bekerja. Namun, setelah mengurangi biaya perjalanan dan hidup, beberapa pekerja masih berutang dalam jumlah yang cukup signifikan. Salah seorang pekerja mengungkapkan bahwa ia bahkan harus meminjam uang dari bank, teman, dan keluarga dengan total utang melebihi £1.100.