Ketua Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran, Sufmi Dasco Ahmad, dengan tegas menyatakan komitmen pemerintahan Presiden Terpilih Prabowo Subianto terhadap batasan defisit APBN 2025 sebesar 3% dari produk domestik bruto (PDB). Terlepas dari itu, juga dipastikan bahwa rasio utang terhadap PDB dalam APBN 2025 tetap akan dipertahankan sesuai dengan level yang telah dijaga selama ini, yakni di kisaran 30%.
Dasco menegaskan, "Pemerintah tetap teguh pada komitmennya terhadap pengelolaan fiskal yang berkelanjutan dan hati-hati. Tujuan utamanya meliputi: Menaati praktik kehati-hatian dengan membatasi defisit sebesar 3,0%; Mempertahankan rasio utang terhadap PDB dalam status. Melanjutkan disiplin fiskal yang telah ditetapkan pada masa pemerintahan Jokowi."
Selain itu, Dasco menekankan bahwa pemerintahan Presiden Terpilih Prabowo Subianto memahami peran penting investasi sektor swasta dalam mendorong pertumbuhan ekonomi. "Oleh karena itu, menumbuhkan lingkungan kebijakan yang sehat dan pro-bisnis sangatlah penting," ungkap Wakil Ketua DPR dari Fraksi Gerindra itu.
Dalam rangka membangun perekonomian yang kuat dan berkelanjutan, diperlukan pendekatan yang seimbang, dengan fokus pada penciptaan lapangan kerja untuk merangsang pertumbuhan dan menghasilkan dolar untuk membiayai pertumbuhan ini, serta kebijakan fiskal sebagai alat untuk mendorong investasi sektor swasta.