Sarjan juga memberikan rekomendasi agar masyarakat di sekitar Gunung Dukono selalu menyediakan masker penutup hidung dan mulut untuk digunakan pada saat dibutuhkan guna menghindari ancaman bahaya abu vulkanik pada sistem pernafasan. Hal ini penting karena abu vulkanik dapat menyebabkan gangguan pernapasan dan masuknya partikel-partikel tersebut ke dalam paru-paru.
Dampak dari letusan Gunung Dukono juga dapat dirasakan dalam sektor pertanian. Abu vulkanik yang tersebar dapat menimbulkan penurunan kualitas tanah dan air, serta mengganggu aktivitas pertanian serta menurunkan produktivitas lahan. Oleh karena itu, petani dan masyarakat sekitar perlu mewaspadai dampak ini dan mencari solusi untuk mengurangi kerugian akibat letusan Gunung Dukono.
Tidak hanya itu, perlu juga dilakukan pemantauan terhadap kualitas udara di sekitar Gunung Dukono guna melindungi kesehatan masyarakat. Partikel-partikel abu vulkanik yang terhirup dapat menyebabkan masalah pernapasan dan kesehatan bagi mereka yang memiliki penyakit pernapasan kronis.
Selain upaya kewaspadaan individual, pemerintah setempat juga perlu melakukan langkah-langkah mitigasi bencana yang efektif. Hal ini termasuk dalam hal menyediakan fasilitas kesehatan yang memadai dan tenaga medis yang siap siaga, mendistribusikan masker secara luas, serta memberikan edukasi kepada masyarakat terkait cara menghadapi bencana alam seperti letusan Gunung Dukono.