Tampang

Gedung Penampung Pekerja Migran di Kuwait Kebakaran, 49 Orang Tewas

16 Jun 2024 15:39 wib. 206
0 0
Kebakaran Gedung Penampung Pekerja Migran Kuwait
Sumber foto: google

Menteri Luar Negeri India S. Jaishankar menulis bahwa dia "sangat terkejut dengan berita tersebut" dan menyampaikan "belasungkawa sedalam-dalamnya kepada keluarga mereka yang kehilangan nyawa secara tragis". Menteri Dalam Negeri Kuwait, Sheikh Fahd Al-Yousef, mengatakan pemilik gedung telah ditahan karena potensi kelalaiannya, dan menambahkan bahwa setiap properti yang melanggar peraturan keselamatan akan segera ditutup.“Kami akan berupaya mengatasi masalah kepadatan dan penelantaran tenaga kerja,” katanya. “Kami akan menahan pemilik properti tempat kebakaran terjadi sampai prosedur hukum selesai.”

Gedung penampung pekerja migran merupakan fasilitas yang penting dalam industri konstruksi di Kuwait. Pekerja migran sering kali tinggal di gedung-gedung ini yang diberikan oleh majikan sebagai bagian dari paket pekerjaan mereka. Namun, kondisi keamanan dan kesehatan di banyak gedung penampung pekerja migran di Kuwait seringkali kurang memadai. Faktor-faktor seperti overpopulasi, kurangnya perawatan gedung, dan kurangnya peraturan keselamatan yang diterapkan menjadi masalah utama yang membahayakan para pekerja migran yang tinggal di sana.

Kematian 49 pekerja migran dalam kebakaran ini telah menunjukkan perlunya perbaikan sistem keamanan dan kesehatan bagi pekerja migran di Kuwait. Pemerintah Kuwait dan majikan di sektor konstruksi harus melakukan inspeksi mendalam terhadap gedung-gedung penampung pekerja migran serta menerapkan peraturan keselamatan yang ketat. Selain itu, peningkatan kesadaran akan pentingnya evakuasi dalam situasi darurat dan pemeliharaan sistem pemadam api yang baik juga menjadi langkah yang krusial.

#HOT

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

POLLING

Apakah Indonesia Menuju Indonesia Emas atau Cemas? Dengan program pendidikan rakyat seperti sekarang.