Publik dihebohkan dengan kabar lima orang kader Nahdlatul Ulama (NU) atau Nahdliyin bertemu dengan Presiden Israel Isaac Herzog beberapa waktu ini. Kelima orang Nahdliyin yang bertemu itu di antaranya Zainul Maarif, Munawir Aziz, Nurul Bahrul Ulum, Syukron Makmun, dan Izza Annafisah Dania. Pertemuan ini digelar pada 3 Juli lalu.
Kabar ini telah menarik perhatian masyarakat, terutama dalam konteks politik dan hubungan internasional antara Indonesia dan Israel. Pengetahuan mengenai detail siapa mereka dan mengapa mereka bertemu dengan Presiden Israel penting untuk memahami kontroversi ini.
Di saat bersamaan, Israel masih gencar melancarkan agresi hingga genosida ke Gaza Palestina belakangan ini yang mengakibatkan banyak korban sipil tewas.
Tanggapan PBNU
Ketua Umum PBNU, Yahya Cholil Staquf, telah meminta maaf atas peristiwa ini kepada masyarakat luas. Dia menyatakan bahwa pihaknya telah meminta konfirmasi ke lembaga-lembaga di bawah PBNU terkait keberangkatan lima nahdliyin ke Israel bertemu Herzog. Hasilnya, tak ada koordinasi dari mereka masing-masing dengan lembaga tersebut. Sehingga, kunjungan mereka dianggap sebagai tanggung jawab pribadi dan tidak mewakili lembaga.