Tak hanya sekadar bicara, Ernest juga memberi contoh nyata. Di akun Instagram pribadinya, ia rutin berbagi ulasan buku dan menjalankan program “3 Buku di Tanggal 1.” Lewat program ini, setiap awal bulan ia membagikan tiga buku untuk para pengikutnya, sebagai bentuk ajakan agar literasi tumbuh dari kebiasaan kecil namun konsisten.
Meski tantangan budaya membaca di Indonesia masih besar, Ernest optimistis. “Kita sebenarnya punya semangatnya kok. Tinggal bagaimana semangat ini dipupuk,” katanya.
Semangat itu pula yang coba dihidupkan lewat Pesta Literasi Indonesia 2025. Tahun ini, festival literasi akan digelar di 12 kota: Medan, Pekanbaru, Padang, Bogor, Garut, Pontianak, Magelang, Malang, Makassar, Manado, Ambon, dan Jayapura. Rangkaian kegiatannya mencakup diskusi, membaca bersama, lokakarya menulis, pentas musik, kumpul komunitas, hingga donasi buku.