Shobirin juga mengungkapkan harapannya untuk pemerintah dan industri tekstil nasional agar dapat melihat ke depan, mengantisipasi dan menyesuaikan diri dengan perkembangan industri tekstil dunia saat ini. Hal ini penting karena Indonesia diharapkan mampu menciptakan teknokrat baru yang mampu menghadapi perkembangan industri tekstil yang semakin maju ke depan.
Ristadi, Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Nusantara (KSPN), menambahkan bahwa penurunan pesanan dan bahkan tidak adanya pesanan sama sekali telah menyebabkan tutupnya beberapa pabrik tekstil di Indonesia. Akibatnya, puluhan ribu pekerja mengalami PHK. Diantaranya adalah PT S Dupantex di Jawa Tengah yang melakukan PHK terhadap 700 orang pekerja, PT Alenatex di Jawa Barat dengan PHK terhadap 700 orang, PT Kusumahadi Santosa di Jawa Tengah dengan PHK terhadap 500 orang, PT Kusumaputra Santosa di Jawa Tengah dengan PHK terhadap 400 orang, PT Pamor Spinning Mills di Jawa Tengah dengan PHK terhadap 700 orang, dan PT Sai Apparel di Jawa Tengah dengan PHK terhadap 8.000 orang. Data tersebut hanya mencakup pabrik tempat pekerja anggota KSPN bekerja.