Aksi unjuk rasa tersebut berdampak pada akses jalan di depan kantor DPRD Sulsel yang tidak dapat dilalui masyarakat, menyebabkan kemacetan yang panjang. Polisi terpaksa menutup sejumlah ruas jalan untuk menjaga keamanan massa dan masyarakat sekitar.
Hingga saat ini, massa masih terus melakukan aksi unjuk rasa menolak penerapan TAPERA. Mereka berkomitmen untuk terus menuntut perubahan dan keadilan bagi masyarakat. Hal ini mencerminkan keinginan kuat mereka untuk mendapatkan kebijakan yang dianggap pro-rakyat dan mendukung kesejahteraan masyarakat Indonesia.
Aksi demonstrasi seperti ini menunjukkan bahwa masyarakat memiliki kepedulian yang tinggi terhadap keputusan pemerintah yang dianggap tidak memihak pada kepentingan rakyat. Hal ini juga mencerminkan semangat kebebasan berpendapat dan keinginan untuk meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat.
Aksi massa HMI di Sulawesi Selatan ini sejalan dengan semangat demokrasi dan kebebasan berpendapat yang dijamin oleh konstitusi. Pemerintah perlu mendengarkan suara rakyat dan bersedia berdialog untuk mencapai kesepakatan yang adil dan menguntungkan bagi semua pihak.