Selain manfaat lingkungan, BBM rendah sulfur juga berpengaruh pada kinerja mesin kendaraan. Kandungan sulfur yang rendah dalam bahan bakar akan membantu mengurangi kerak dan endapan yang terbentuk di dalam mesin, sehingga memperpanjang umur mesin dan mengurangi biaya perawatan.
Pengenalan BBM rendah sulfur ini juga sejalan dengan upaya pemerintah untuk memenuhi standar emisi Euro 4 yang telah ditetapkan. Standar emisi Euro 4 mengatur batas maksimum kandungan sulfur dalam bahan bakar, sehingga penggunaan BBM rendah sulfur akan membantu mencapai tingkat emisi yang lebih rendah sesuai dengan standar internasional.
Sebagai konsumen, kita juga akan merasakan manfaat langsung dari penggunaan BBM rendah sulfur ini. Meskipun kemungkinan harga jualnya akan sedikit lebih tinggi daripada BBM bersubsidi yang ada saat ini, namun dampak positifnya dalam jangka panjang akan lebih besar. Mesin kendaraan akan lebih awet dan lingkungan akan lebih bersih dari emisi gas buang yang berbahaya.
Penggunaan BBM rendah sulfur juga akan mendorong adopsi kendaraan dengan teknologi yang lebih canggih, seperti kendaraan listrik atau kendaraan dengan teknologi emisi yang lebih baik. Hal ini sejalan dengan arah kebijakan pemerintah dalam meningkatkan penetrasi kendaraan listrik di Indonesia.
Namun, pengenalan BBM rendah sulfur ini juga perlu diiringi dengan kebijakan yang mengatur penyaluran BBM bersubsidi yang tepat sasaran. Pemerintah perlu memastikan bahwa bantuan subsidi ini benar-benar diterima oleh masyarakat yang membutuhkan, bukan disalahgunakan oleh pihak-pihak yang tidak berhak. Sosialisasi yang efektif dan pengawasan yang ketat akan menjadi kunci keberhasilan dalam implementasi program ini.