Kontroversi seputar kejadian ini pun menjadi perbincangan hangat di masyarakat. Banyak pihak mengecam kelalaian yang terjadi dalam pengawasan terhadap anak-anak, dan juga menyoroti kesadaran akan keamanan di jalan raya. Sebagai seorang bocah berusia 5 tahun, seharusnya dia tidak memiliki akses atau keahlian untuk mengemudikan kendaraan, apalagi kendaraan berukuran besar seperti mobil PLN.
Selain itu, kejadian ini juga dijadikan sebagai pelajaran bagi orang tua dan pengasuh untuk lebih memperhatikan pengawasan terhadap anak-anak. Kelalaian dalam mengawasi anak-anak dapat mengakibatkan kejadian yang membahayakan diri mereka sendiri maupun orang lain.
Untuk mencegah kejadian serupa terulang di masa depan, diharapkan adanya peningkatan kesadaran akan keamanan di jalan raya, serta upaya untuk meningkatkan pengawasan terhadap anak-anak, terutama dalam hal akses mereka terhadap kendaraan bermotor. Kejadian ini juga dapat dijadikan momentum untuk meninjau kembali regulasi terkait penggunaan kendaraan bermotor di Indonesia, serta hukuman bagi mereka yang secara tidak bertanggung jawab memberikan akses kepada anak-anak untuk mengemudikan kendaraan.